Biasanya diare pada anak-anak dianggap suatu hal yang enteng sehingga
ketika datang ke dokter sudah terlambat, anak kekurangan cairan, lemas
hingga dehidrasi berat. Padahal masalah diare sebetulnya dapat diatasi
di rumah.
Diare dapat menyerang semua kalangan, baik kaya ataupun miskin.Pada
umumnya bayi berumur kurang dari satu bulan sudah dinyatakan diare jika
frekuensi pup-nya lebih dari empat kali sehari. Kebanyakan penyebab
diare adalah rotavirus .Virus tersebut masuk melalui mulut dan
penularannya melalui kontaminasi tangan, botol, alat makan.Orang tua
harus mulai mewaspadai jika anak mulai pup-nya tidak normal karena
diare, anak mulai lemas kemudian ditandai dengan demam, misalnya suhu
lebih 39.5°C. Ciri-ciri diare rotavirus biasanya bau pup-nya lebih
asam, berair, anus kadang ikut memerah, BAB berbusa, kentut lebih banyak
karena gas dalam tubuh yang cukup tinggi.
Stop memberikan antibiotika. Virus tidak membutuhkan antibiotika karena justru akan memperburuk keseimbangan bakteri usus. Yang paling penting adalah rehidrasi, dengan memberikan cairan
secukupnya yaitu oralit atau pedialit. Metode pemberian dengan frekuensi
kecil, misalnya pemberian dua sendok setiap dua menit. Air tajin juga
ampuh untuk mengatasi diare.
Anak yang diare tetap diberikan asupan makanan, seperti hari biasanya
dan jangan lupa susu yang tidak mengandung laktosa. Hanya perlu
dihindari makanan berserat dan manis seperti buah melon, pepaya, jeruk
dan sayur. Berikan saja buah pisang. Makanan cukup penting karena untuk
pembentukan tubuh dan memperbaiki jaringan usus agar bisa pulih.
Pemberian ASI tetap diberikan karena bayi yang diberikan ASI
eksklusif selama enam bulan sangat jarang, bahkan cenderung tidak
terkena diare. Yoghurt juga dapat menjadi alternatif mengatasi diare, yang perlu
diperhatikan adalah kualitas yoghurt. Menurut standar internasional,
yoghurt harus mengandung maksimum 10 Coliform per gram dan 100 kapang
atau khamir per gram,s elain itu tidak boleh mengandung lebih dari 2%
senyawa pembentuk tekstur (penstabil, pembentuk gel, pengental atau
pengemulsi), asam sitrat, pewarna makanan, pengawet makanan yang
diizinkan. Bakteri baik atau probiotik akan menghasilkan antibiotika
alami, yang membantu keutuhan usus, proses metabolisme, dan meningkatkan
daya tahan tubuh.
Sumber : http://www.info-sehat.com/inside_level2.asp?artid=1023&secid=24&intid=8