Sakit maag bisa menyerang kapan saja. Pagi, siang, sore atau malam.
Begitu sakit maag (lambung) menyerang, penderita akan dibuat repot.
Tidak makan, perut terasa perih. Perut diisi seperti mau muntah. Gejala
lain yang terasa yaitu nyeri ulu hati, bloating (lambung terasa penuh),
kembung , bersendawa, cepat kenyang, perut keroncongan (borborgygmi)
hingga sering buang gas. Gejala itu bisa akut, berulang dan kronis.
Disebut kronis jika gejala berlangsung lebih dari satu bulan terus
menerus.
Jika sudah demikian, aktivitas dan produktivitas kerja tentu menurun.
Gejala penyakit maag di atas bisa terjadi pada semua usia, terutama
usia di atas 20 tahun. Angka kejadiannya antara 50-60% di masyarakat.
Artinya, 1 dari 2 orang pernah mengalami gejala maag.
Berdasarkan penyebabnya, dispepsia atau sakit maag dibedakan menjadi dua, yaitu organik dan fungsional. Dispepsia organik adalah bila saat dilakukan pemeriksaan endoskopi ditemukan ada kelainan organik pada saluran tengah atas berupa ulkus/ bintik-bintik luka, polip atau tumor di lambung, ulkus gaster dan ulkus 12 jari. Penyebabnya sering bersifat multifaktor, sering juga dikaitkan dengan kuman Helicobacter pylori (H. Pylori) sebagai penyebabnya. Infeksi kuman H.pylori menimbulkan peptic ulcer disease (PUD). H.Pylori berkoloni pada lapisan terdalam mukosa, yang merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung.
Adapun dispepsia fungsional terjadi tanpa adanya kelainan struktur
organ lambung (seperti ulkus tumor mau pun kanker), saat dilakukan
pemeriksaan klinis, biokimiawi hingga pemeriksaan penunjang lainnya,
seperti USG, endoskopi, Rontgen hingga CT Scan.
Dispepsia fungsional dibagi lagi berdasarkan gejalanya. Ada tipe
ulkus, di mana yang dominan adalah rasa nyerinya. Ada tipe dismolititas,
yang disebabkan ketidaknormalan pergerakan usus (motilitas) dari
saluran pencernaan bagian atas (esofagus, lambung dan usus halus bagian
atas), atau gangguan perlambatan pengosongan lambung.tipe dismotilitas
ini, yang dominan terasa adalah rasa mual, penuh dan kembung. Ada lagi
tipe non spesifik/ campuran, yang gejalanya gabungan antara nyeri di ulu
hati dan rasa mual, kembung dan muntah, tapi tidak ada yang spesifik
atau dominan.
Biasanya, penyakit maag terjadi karena dua hal. Yaitu, gangguan
fungsional kerja lambung yang tidak baik dan gangguan struktur anatomi.
Gangguan fungsional berhubungan dengan adanya gerakan dari lambung, yang
berkaitan dengan sistem saraf di lambung atau hal-hal yang bersifat
psikologis, gangguan struktur anatomi, bisa berupa luka, erosi, atau
juga bisa tumor.
Dalam berbagai literatur disebutkan gaya hidup khususnya yang terkait pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam lambung untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, di saat tidur pun lambung tetap memproduksi asam walau tak ada makanan yang harus dicerna. Asam lambung dalam jumlah seimbang diperlukan untuk membantu pencernaan. Tapi, jika berlebihan bisa menimbulkan masalah. Produksi asam lambung biasanya meningkat saat tubuh memerlukan, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tidak diperlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali.
Dalam berbagai literatur disebutkan gaya hidup khususnya yang terkait pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam lambung untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, di saat tidur pun lambung tetap memproduksi asam walau tak ada makanan yang harus dicerna. Asam lambung dalam jumlah seimbang diperlukan untuk membantu pencernaan. Tapi, jika berlebihan bisa menimbulkan masalah. Produksi asam lambung biasanya meningkat saat tubuh memerlukan, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tidak diperlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali.
sumber : http://www.info-sehat.com/inside_level2.asp?artid=1203&secid=&intid=8