Bunga Matahari
(Helianthus annuus Linn.)
Sinonim :
Familia :
Compositae
Uraian : Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.
Nama Lokal :
bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan. KEGUNAAN: Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan. Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala. Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe). Daun: Malaria. Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum): Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria). PEMAKAIAN: Bunga: 30 - 90 gr. Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr. Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus. Akar : 15 - 30 gr. PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik. CARA PEMAKAIAN: Bunga (Flower head) : 1. Sakit kepala: 25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari. 2. Radang payudara (Mastitis): Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut). 3. Rheumatik: Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit. 4. Disentri : 30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum. Akar : 1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 15 - 30 gr akan segar direbus, minum. 2. Infeksi saluran kencing: 30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum. CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus). PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan.
KEGUNAAN:
Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri
lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik
(arthritis), sulit melahirkan.
Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang
pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk
rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
Daun: Malaria.
Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk
nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang
air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria)
dan ari kemih berlemak (chyluria).
PEMAKAIAN:
Bunga: 30 - 90 gr.
Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus.
Akar : 15 - 30 gr.
PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.
CARA PEMAKAIAN:
Bunga (Flower head) :
1. Sakit kepala:
25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas
air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
2. Radang payudara (Mastitis):
Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur.
Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian
digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr,
dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum
pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).
3. Rheumatik:
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat
yang sakit.
4. Disentri :
30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat,
ditambahkan gula batu secukupnya, minum.
Akar :
1. Kesulitan buang air besar dan kecil:
15 - 30 gr akan segar direbus, minum.
2. Infeksi saluran kencing:
30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih,
diangkat), minum.
CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus).
PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.
Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=31
(Helianthus annuus Linn.)
Sinonim :
Familia :
Compositae
Uraian : Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.
Nama Lokal :
bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan. KEGUNAAN: Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan. Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala. Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe). Daun: Malaria. Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum): Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria). PEMAKAIAN: Bunga: 30 - 90 gr. Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr. Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus. Akar : 15 - 30 gr. PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik. CARA PEMAKAIAN: Bunga (Flower head) : 1. Sakit kepala: 25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari. 2. Radang payudara (Mastitis): Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut). 3. Rheumatik: Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit. 4. Disentri : 30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum. Akar : 1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 15 - 30 gr akan segar direbus, minum. 2. Infeksi saluran kencing: 30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum. CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus). PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan.
KEGUNAAN:
Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri
lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik
(arthritis), sulit melahirkan.
Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang
pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk
rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
Daun: Malaria.
Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk
nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang
air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria)
dan ari kemih berlemak (chyluria).
PEMAKAIAN:
Bunga: 30 - 90 gr.
Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus.
Akar : 15 - 30 gr.
PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.
CARA PEMAKAIAN:
Bunga (Flower head) :
1. Sakit kepala:
25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas
air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
2. Radang payudara (Mastitis):
Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur.
Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian
digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr,
dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum
pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).
3. Rheumatik:
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat
yang sakit.
4. Disentri :
30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat,
ditambahkan gula batu secukupnya, minum.
Akar :
1. Kesulitan buang air besar dan kecil:
15 - 30 gr akan segar direbus, minum.
2. Infeksi saluran kencing:
30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih,
diangkat), minum.
CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus).
PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.
Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=31