Calingcing
(Oxalis corniculata Linn.)
Sinonim :
Oxalis acetosella, Blanco, Oxalis cornculata, Miq. Oxalis javanica, Bl, Oxalis repens, Thunb.
Familia :
Oxalidaceae
Uraian :
Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab, terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput. Di pulau lawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut. Mempunyai batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.(Oxalis corniculata Linn.)
Sinonim :
Oxalis acetosella, Blanco, Oxalis cornculata, Miq. Oxalis javanica, Bl, Oxalis repens, Thunb.
Familia :
Oxalidaceae
Uraian :
Nama Lokal :
Calincing (Indonesia, Jawa), Mala-mala (Maluku); Rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); Daun asam kecil lela, semanggi (Sumatra); Cu jiang cao (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, Flu, Hepatitis, Diare, Infeksi saluran kencing, Hipertensi; Kelemahan badan (Neurasthenia), Menghentikan Pendarahan ; Peluruh haid;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan. KEGUNAAN : 1. Demam, flu 2. Hepatitis, diare. 3. Infeksi saluran kencing. 4. Tekanan darah tinggi (Hipertensi). 5. Kekemahan badan ( Neurasthenia). 6. Menghentikan perdarahan. 7. Peluruh haid PEMAKAIAN : 30 - 60 gr, direbus, minum. PEMAKAIAN LUAR : 1. Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka bakar, bisul: Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian badan yang ada kelainan. 2. Seduhan tumbuhan herba segar dipakai untuk obat kumur pada radang mulut, menghilangkan bau mulut. 3. Obat bisul: herba segar dilumatkan, ditambah gula merah, tempelkan ke tempat yang bisul. CARA PEMAKAIAN : 1. Hepatitis kronis: 30 gr. - 40 gr. direbus, untuk 2 kali minum. 2. Seduhan daun untuk mengobati sakit perut (diare), sariawan. 3. Menghentikan perdarahan: Tumbuhan segar ditumbuk, kemudian diperas, airnya dicampur dengan madu secukupnya, minum. 4. Peluruh haid: Daun dianginkan sampai kering (bukan dijemur), kemudian digiling menjadi bubuk. 9 gr. bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang sudah dihangatkan, diminum sebelum makan pagi. 5. Batu saluran kencing : 60 gr. herba segar ditambah 60 gr. arak manis, dipanaskan menjadi setengahnya. Sehari 3 x 1/3 bagian. CATATAN: Dalam jumlah banyak, asam oksalat bersifat-racun.
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.
KEGUNAAN :
1. Demam, flu
2. Hepatitis, diare.
3. Infeksi saluran kencing.
4. Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
5. Kekemahan badan ( Neurasthenia).
6. Menghentikan perdarahan.
7. Peluruh haid
PEMAKAIAN : 30 - 60 gr, direbus, minum.
PEMAKAIAN LUAR :
1. Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka bakar,
bisul:
Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian badan yang ada
kelainan.
2. Seduhan tumbuhan herba segar dipakai untuk obat kumur pada
radang mulut, menghilangkan bau mulut.
3. Obat bisul:
herba segar dilumatkan, ditambah gula merah, tempelkan ke tempat
yang bisul.
CARA PEMAKAIAN :
1. Hepatitis kronis: 30 gr. - 40 gr. direbus, untuk 2 kali minum.
2. Seduhan daun untuk mengobati sakit perut (diare), sariawan.
3. Menghentikan perdarahan:
Tumbuhan segar ditumbuk, kemudian diperas, airnya dicampur
dengan madu secukupnya, minum.
4. Peluruh haid:
Daun dianginkan sampai kering (bukan dijemur), kemudian digiling
menjadi bubuk. 9 gr. bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang sudah
dihangatkan, diminum sebelum makan pagi.
5. Batu saluran kencing :
60 gr. herba segar ditambah 60 gr. arak manis, dipanaskan menjadi
setengahnya. Sehari 3 x 1/3 bagian.
CATATAN: Dalam jumlah banyak, asam oksalat bersifat-racun.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam, sejuk. Menurunkan panas, menetralisir racun, antibiotik, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah. KANDUNGAN KIMIA : Asam oksalat.
sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=33